Sabung Ayam

Cara Beternak Ayam Broiler dengan Sistem Intensif

Cara Beternak Ayam Broiler dengan Sistem Intensif
Spread the love

Beternak ayam broiler dengan sistem intensif merupakan metode yang banyak diterapkan oleh peternak modern karena dapat meningkatkan produktivitas dalam waktu yang lebih singkat. Sistem ini memungkinkan ayam broiler tumbuh lebih cepat dan efisien melalui pengaturan lingkungan, pakan, dan perawatan yang lebih terstruktur. Ayam broiler biasanya dipelihara untuk tujuan produksi daging, dan sistem intensif memastikan pertumbuhan yang optimal dengan meminimalkan risiko penyakit dan kerugian.

Cara Beternak Ayam Broiler dengan Sistem Intensif

Berikut adalah panduan lengkap tentang cara beternak ayam broiler dengan sistem intensif.

1. Persiapan Kandang dengan Sistem Intensif

Kandang merupakan elemen penting dalam sistem intensif. Kandang yang didesain dengan baik akan membantu menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan ayam.

  • Desain kandang: Kandang intensif biasanya berupa kandang tertutup yang dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan buatan. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik untuk menjaga sirkulasi udara, mengurangi kelembapan, dan mencegah penumpukan gas amonia yang dapat merusak kesehatan ayam.
  • Kandang panggung atau litter: Anda bisa memilih kandang panggung (ayam berada di atas panggung sehingga kotoran jatuh ke bawah) atau kandang litter dengan alas sekam atau jerami yang sering diganti. Keduanya efektif dalam sistem intensif karena memudahkan pengelolaan kebersihan.
  • Pengaturan suhu: Ayam broiler sangat sensitif terhadap perubahan suhu. Pada minggu pertama pemeliharaan, suhu kandang harus dijaga sekitar 32-34°C, dan suhu diturunkan bertahap seiring bertambahnya usia ayam hingga mencapai 24-26°C. Gunakan lampu pemanas atau blower untuk menjaga suhu tetap stabil.

2. Pemilihan Bibit Ayam Broiler

Pemilihan bibit yang berkualitas merupakan kunci utama dalam sistem intensif untuk mendapatkan hasil yang optimal. Bibit yang baik akan mempengaruhi laju pertumbuhan dan daya tahan ayam terhadap penyakit.

  • Bibit sehat: Pilih bibit ayam broiler yang sehat, lincah, dan memiliki mata cerah serta bulu yang bersih. Pastikan bibit tidak memiliki cacat fisik atau tanda-tanda penyakit.
  • Strain unggul: Ada beberapa strain ayam broiler yang terkenal cepat tumbuh dan menghasilkan daging berkualitas tinggi, seperti Cobb, Ross, dan Hybro. Pilih strain yang sesuai dengan tujuan dan kondisi peternakan Anda.

3. Pemberian Pakan yang Tepat

Pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi ayam broiler. Oleh karena itu, pemberian pakan yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal dengan biaya yang efisien.

  • Pakan sesuai fase pertumbuhan: Pada fase awal (starter), berikan pakan dengan kadar protein tinggi (21-23%) untuk mendukung pertumbuhan awal yang cepat. Pada fase grower, pakan bisa dikurangi kadar proteinnya menjadi sekitar 19-21%, dan pada fase finisher, kadar protein berkisar antara 18-19% untuk meningkatkan bobot ayam menjelang panen.
  • Pakan berkualitas: Gunakan pakan yang berkualitas baik dari pabrik yang terpercaya. Pastikan pakan mengandung nutrisi seimbang, termasuk protein, karbohidrat, vitamin, mineral, dan asam amino esensial.
  • Frekuensi pemberian pakan: Berikan pakan secara teratur dan sesuai kebutuhan ayam. Umumnya, pakan diberikan dua hingga tiga kali sehari, tergantung usia dan fase pertumbuhan ayam. Hindari overfeeding yang dapat menyebabkan pemborosan dan masalah kesehatan pada ayam.

4. Manajemen Air Minum

Selain pakan, air minum yang bersih dan selalu tersedia sangat penting untuk pertumbuhan ayam broiler. Air berperan dalam proses metabolisme dan pencernaan ayam, sehingga pastikan pasokan air selalu cukup.

  • Air minum bersih: Pastikan ayam selalu mendapatkan air bersih. Bersihkan tempat minum secara rutin untuk mencegah kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
  • Tempat minum otomatis: Untuk memudahkan manajemen air minum, Anda bisa menggunakan sistem tempat minum otomatis yang dilengkapi dengan kontroler untuk memastikan air selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.

5. Manajemen Kesehatan Ayam

Dalam sistem intensif, kesehatan ayam harus menjadi prioritas utama untuk menghindari penyakit yang bisa menyebabkan kerugian besar. Manajemen kesehatan yang baik akan mendukung pertumbuhan ayam yang optimal.

  • Vaksinasi: Lakukan vaksinasi sesuai dengan jadwal yang dianjurkan oleh dokter hewan untuk mencegah penyakit menular seperti Newcastle Disease (ND), Gumboro, dan flu burung. Vaksinasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan ayam broiler.
  • Pencegahan penyakit: Selain vaksinasi, berikan antibiotik dan vitamin sesuai kebutuhan untuk mencegah infeksi bakteri dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam. Namun, penggunaan antibiotik harus diawasi dengan ketat agar tidak terjadi resistensi obat.
  • Kebersihan kandang: Bersihkan kandang secara rutin untuk mencegah penumpukan kotoran yang bisa menjadi sumber penyakit. Ganti alas kandang secara berkala jika menggunakan sistem litter.

6. Pemantauan Pertumbuhan Ayam

Pemantauan pertumbuhan ayam broiler secara berkala sangat penting untuk memastikan bahwa ayam tumbuh sesuai dengan target. Lakukan penimbangan ayam setiap minggu untuk mengetahui apakah pertumbuhan ayam sudah sesuai dengan harapan.

  • Timbang berat badan: Timbang berat badan ayam setiap minggu untuk memastikan mereka tumbuh sesuai target. Jika ada pertumbuhan yang lambat, evaluasi pakan, kesehatan, dan kondisi lingkungan kandang.
  • Catat perkembangan: Buat catatan harian atau mingguan mengenai jumlah pakan yang diberikan, pertambahan berat badan ayam, serta kondisi kesehatan ayam untuk memudahkan evaluasi.

7. Pemanenan dan Pasca Panen

Ayam broiler biasanya siap dipanen pada usia 5-7 minggu, tergantung strain dan manajemen pemeliharaan. Pada fase ini, ayam sudah mencapai berat ideal untuk dipasarkan.

  • Penanganan sebelum panen: Sebelum panen, pastikan ayam mendapatkan pakan dan air minum yang cukup untuk menjaga berat badan mereka. Jangan melakukan perubahan mendadak pada pakan atau kondisi lingkungan kandang agar ayam tidak stres.
  • Proses pemanenan: Saat memanen, lakukan dengan hati-hati agar ayam tidak mengalami stres atau cedera. Ayam yang stres akan menghasilkan daging yang kurang berkualitas.
  • Penyimpanan dan distribusi: Setelah dipotong, simpan ayam dalam suhu dingin agar daging tetap segar sebelum didistribusikan ke pasar atau konsumen.

8. Keuntungan Beternak Ayam Broiler dengan Sistem Intensif

Beternak ayam broiler dengan sistem intensif memberikan beberapa keuntungan yang signifikan:

  • Produktivitas tinggi: Dengan manajemen yang baik, ayam broiler dalam sistem intensif dapat tumbuh lebih cepat dan menghasilkan daging berkualitas tinggi dalam waktu yang relatif singkat.
  • Pengendalian lingkungan: Peternak memiliki kontrol penuh atas lingkungan kandang, sehingga faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan pencahayaan bisa diatur sesuai kebutuhan ayam.
  • Efisiensi biaya: Meskipun biaya awal untuk membangun kandang dan sistem intensif lebih tinggi, efisiensi dalam penggunaan pakan, tenaga kerja, dan manajemen kesehatan akan menekan biaya operasional dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Beternak ayam broiler dengan sistem intensif adalah solusi modern yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha peternakan. Dengan persiapan kandang yang baik, pemberian pakan yang tepat, manajemen kesehatan yang ketat, serta pemantauan pertumbuhan yang rutin, peternak dapat meraih hasil yang optimal. Sistem intensif memungkinkan peternak untuk mengontrol setiap aspek dalam pemeliharaan ayam broiler, sehingga risiko kerugian dapat diminimalkan dan keuntungan dapat dimaksimalkan.